GAZA - Pekan lalu, dua pemuda Palestina meninggal dunia dalam bentrokan dengan tentara Israel di kawasan perbatasan. Mereka terlibat dalam aksi protes menentang klaim Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengukuhkan dua pria tewas setelah menderita cedera dalam kerusuhan itu. Keduanya adalah Mohammad Sami al-Dahduh, remaja berusia 19 tahun yang kena tembak dalam aksi unjuk rasa 15 Desember lalu, dan Sharif Shalash, pria 28 tahun yang juga menderita luka tembak saat ikut protes Minggu 17 Desember lalu.
Tewasnya kedua warga Palestina itu membuat jumlah korban mencapai 12 jiwa di Jalur Gaza dan Tepi Barat sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan Yerusalam sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember.
Sejak masih berupa wacana, kebijakan itu sudah ditentang dunia internasional dan belakangan memicu unjuk rasa di berbagai tempat, termasuk di Jakarta.
