“Untuk jabatannya di mana itu saya tidak tahu tetapi kalau kalangan pejabat ada,” ujarnya.
Para pejabat di Aceh, Andre mengungkapkan, bahwa mereka lebih dominan menyukai para "ayam kampus" yang disediakan berkulit putih dan bersih. Seingat Andre, para pejabat itu pernah memesan wanita malam padanya pada 2016 lalu. Dan untuk tarif, Andre memasang dengan angka yang bervariasi, mulai dari angka Rp1,7 juta hingga Rp2 juta atau lebih. Dengan lokasi kencan di hotel yang ada di sekitaran Banda Aceh.
“Harga sekali kencan bervariasi mulai dari (rupiah) 1,7 juta. Sementara untuk hotel itu dibayar sama pelanggan. Mereka (pejabat) memang tidak sering tetapi ada, kapan dia ada waktu senggang antara tiga atau empat kali,” jelas Andre.
Wanita yang diajak Andre untuk bergabung dalam bisnis prostitusinya itu sebagaian besar masih duduk di bangku kuliah. Bahkan, ada juga wanita yang bekerja sebagi Sales Promotion Girl (PSG). Dirinya mengenal para wanita itu di tempat hiburan yang ada di Banda Aceh. Alasan para wanita itu untuk menjadi PSK, kata Andre, untuk memenuhi kebutuhan hidup, mulai dari tak sanggup bayar kontrakan dan beberapa keluhan lainnya.
“Setelah kenelan tadi mereka (wanita yang diduga PSK) datang ke saya mengeluh tidak punya uang untuk bayar kost dan lainnya, setelah itu saya cari pelanggan untuk mereka,” cetusnya.
(Baca Juga: Ingin Hidup Mewah, Alasan Mahasiswi di Aceh Jadi PSK)