Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Disandera 6 Bulan, ABK WNI Bertahan Hidup dengan Ikan Teri

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Senin, 02 April 2018 |15:04 WIB
Disandera 6 Bulan, ABK WNI Bertahan Hidup dengan Ikan Teri
Salah satu ABK WNI yang disandera, Ronny William, membagikan kisahnya saat di Benghazi (Foto: Wikanto Arungbudoyo/Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Ronny William, salah seorang anak buah kapal (ABK) Salvatur VI, yang disandera kelompok bersenjata di Benghazi, Libya, bersyukur dapat kembali ke pelukan keluarganya. Bersama dengan lima rekan kerjanya, pria asal Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu disandera sejak 23 September 2017.

Hingga akhir 2017, situasi politik dan keamanan di Benghazi tidak menentu. Ronny menyebut bahwa dirinya bersama para sandera melihat sendiri betapa mengerikannya peperangan yang terjadi di Benghazi.

“Sampai Desember 2017, kami masih melihat dengan jelas pertempuran antara kelompok milisi yang menguasai Benghazi dengan ISIS. Bahkan salah satu bom sempat nyasar dan mendarat di dekat kapal di mana kami bersandar,” ujar Ronny William di Kementerian Luar Negeri RI, Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).

“Pelabuhan dan Kota Benghazi sudah seperti kota mati, hanya ada reruntuhan perang di mana-mana dan rongsokan kapal ikan di mana-mana,” imbuhnya.

BACA JUGA: Kemlu RI Bebaskan 6 WNI dari Penyanderaan Kelompok Bersenjata di Libya

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, kondisi para sandera sangat memprihatinkan. Ketika kelompok bersenjata menculik mereka, semua harta benda, termasuk alat komunikasi dan pakaian dalam, dirampas.

Akan tetapi, Ronny mengakui bahwa selama disandera, milisi bersenjata itu cukup baik terhadap mereka. Selama berada di penyanderaan, Ronny dan kawan-kawan berjuang untuk bertahan hidup dengan menangkap dan menjual ikan teri di sekitar pelabuhan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement