LONDON – Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, memanggil menteri-menterinya untuk melakukan rapat kabinet guna membahas situasi terkini di Suriah. Media-media Inggris meyakini rapat tersebut akan menghasilkan inisiatif London untuk bergabung dalam respons militer terhadap dugaan serangan senjata kimia oleh pasukan Suriah.
Melansir dari Reuters, Kamis (12/4/2018), May dikabarkan siap untuk memberi lampu hijau agar militer Inggris ikut dalam operasi serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat (AS) tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu dari parlemen.
Ketua Partai Konservatif itu juga telah meminta kapal-kapal selam Inggris untuk bergerak hingga mencapai jarak tembak yang memadai ke Suriah. Hal itu sudah menandakan bahwa Inggris siap menyerang militer Suriah yang diperkirakan terjadi pada Kamis malam waktu setempat.
BACA JUGA: Suriah Berpotensi Diserang dalam 72 Jam, Maskapai Penerbangan Diimbau Berhati-hati
Sky News melaporkan, Theresa May diperkirakan ingin mencari persetujuan dari para menterinya untuk keterlibatan Inggris dalam aksi militer terhadap infrastruktur senjata kimia Suriah. Menurut undang-undang, PM Inggris tidak membutuhkan persetujuan parlemen untuk serangan militer.
Pendahulu Theresa May, David Cameron, pernah mencoba mencari persetujuan dan dukungan dari parlemen agar Inggris bergabung dalam serangan militer ke Suriah pada 2013. Namun, upaya membujuk parlemen itu gagal.
Jeremy Corbyn, Ketua Partai Buruh yang merupakan oposisi pemerintah, menganjurkan agar parlemen setidaknya diberikan hak untuk berbicara seandainya May memang ingin melakukan aksi militer.