TNI wanita (Heru/Okezone)
Arrmanatha melanjutkan bahwa atas dasar itulah, Menteri Retno menyampaikan bahwa di masa mendatang pasukan perdamaian PBB lebih banyak diisi oleh kaum hawa.
PBB Menanggapi Usul Menteri Retno dengan Positif
Meski demikian, kata Arrmanatha, ada sejumlah kendala untuk membentuk pasukan perdamaian yang mayoritas terdiri dari tentara perempuan. Salah satunya karena perempuan tidak mudah pergi jauh dalam waktu lama meninggalkan anak-anaknya atau keluarganya.
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran, Bandung Teuku Rezasyah menilai gagasan itu luar biasa. Dia mengakui keberadaan pasukan perdamaian yang diisi mayoritas perempuan sangat penting.