Rezasyah mengatakan perempuan akan lebih mudah dipercaya ketika menangani anak-anak dan perempuan yang menjadi korban dalam sebuah konflik bersenjata.
Tentara perempuan Afghanistan (AP)
"Misalnya, seorang anak sedang terluka. tentunyarespn dia ketika melihat wanita teringat ibunya. Dan tentunya refleks sikapnya akan lebih menerima kalau ditangani oleh seorang wanita daripada seorang pria," tukas Rezasyah.
Rezasyah juga menyatakan Indonesia lebih maju ketimbang negara-negara lain dalam mempersiapkan tentara perempuan untuk bergabung dengan pasukan perdamaian PBB. Karena itu, dia tidak kaget kalau ke depannya tentara perempuan Indonesia lebih banyak masuk pasukan perdamaian PBB dibanding kontingen dari negara lain.
Saat ini ASEAN telah mengirim 4.500 anggota pasukan perdamaian pada 12 misi perdamaian dunia. Sayangnya, dari jumlah pasukan perdamaian PBB tersebut, hanya tiga persen personelnya yang perempuan.
(Salman Mardira)