Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kesaksian Pekerja Selamat Lihat 2 Rekannya Dibunuh KKB Papua

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Jum'at, 07 Desember 2018 |07:53 WIB
Kesaksian Pekerja Selamat Lihat 2 Rekannya Dibunuh KKB Papua
Nelson Salmpeng, ayah dari Anugrah Tandirannu berharap jenazah anaknya bisa dipulangkan (Foto: BBC Indonesia)
A
A
A

SALAH seorang penyintas insiden penembakan oleh kelompok separatis bersenjata di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, menuturkan bagaimana dia dan rekan-rekannya yang bekerja di proyek pembangunan jalan mengalami serangan.

Martinus Sampe (25), yang merupakan salah seorang pekerja tersebut, menceritakan kisah serangan ini melalui sambungan telepon ke Nelson Salembang, tetangganya di Dusun Poya, Kapalapitu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Nasib anak Nelson, Anugrah Tandirannu (17), tak seberuntung Martinus. Ia meninggal dunia ditembak anggota separatis bersenjata. Yang juga meninggal adalah Alpianus (27), sepupu Martinus.

Baik Martinus dan Alpianus sama-sama bertugas sebagai operator ekskavator PT Istaka Karya yang mengerjakan proyek pembangunan jembatan di Nduga.

"Kata Martinus, 'Ayo kita lari!', tapi ini anakku (Anugrah) dengan Alpianus (yang) sempat mau lari, langsung ditembak duluan," ungkap Nelson, menceritakan ulang percakapan telepon yang ia terima dari Martinus, Rabu 5 Desember 2018.

"Jadi Martinus itu (saat) melihat ke belakang, (melihat Anugrah dan Alpianus) sudah meninggal," kata Nelson.

Tangisan keluarga Anugrah Tandirannu yang ditembak KKB Papua (Foto: BBC Indonesia)

(Baca Juga: Suasana Duka Selimuti Keluarga Korban Penembakan KKB asal Toraja Utara)

Martinus yang tertembak di kaki kirinya berhasil dievakuasi dan saat ini dirawat di rumah sakit di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya.

Suasana duka sangat terasa di rumah keluarga Anugrah dan Alpianus. Pihak keluarga mengatakan, mereka tak menyangka nasib anggota keluarga mereka yang bekerja di Papua berakhir seperti ini.

Mereka berharap jenazah korban bisa dipulangkan ke Toraja.

"Supaya anak kami itu, jenazah(nya), karena masih ada neneknya, dua-duanya, bisa (melihatnya)," ujar Nelson.

Harapan yang sama diungkapkan Anita Limbu Datu, istri Alpianus. "Kalau saya, diharapkan (jenazah) dipulangkan ke kampung halaman (di Toraja)," kata Anita.

Dengan terisak, Anita menceritakan momen terakhir berkomunikasi melalui telepon dengan sang suami sebulan lalu.

"Saya bilang 'iya, hati-hati kalau ke atas lagi. Nanti kalau turun jangan lupa telepon aku sama Nova'," suara Anita bergetar, mengenang momen tersebut, di rumahnya di Dusun Poya.

Nova adalah putri semata wayang Anita dan Alpianus.

Alpianus adalah pekerja harian lapangan PT Istaka Karya, yang bertugas di Papua sejak Februari 2018.

"Padahal dia sudah janji, dia bilang mau pulang nanti tanggal 22 (Desember). Makanya kaget nak juga," lanjutnya dengan suara bergetar. "Tiba-tiba beritanya kayak bagaimana, gitu. Tidak tahu lagi mau bagaimana," kata Anita.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement