Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Dusun yang Lenyap "Ditelan Bumi" dari Bengkulu

Demon Fajri , Jurnalis-Rabu, 19 Desember 2018 |06:31 WIB
Cerita Dusun yang Lenyap
Desa Durian Demang merupakan salah satu desa yang didiami keturunan Suku Satu atau Paljemas (Foto: Demon/Okezone)
A
A
A

Harimau Serang Dusun Napejemas, Masyarakat Pilih 'Angkat Kaki'

Pengosongan dusun Napajemas bukan hanya pengaruh masuknya penjajah Belanda ke daerah itu. Namun, masyarakat dusun meninggalkan tanah kelahiran mereka juga disebabkan adanya serang Hariamau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).

Di mana harimau masuk ke kawasan dusun hingga pemukiman penduduk. Masyarakat dusun yang kala itu sudah mendiami dusun tidak kurang dari 50 kepala keluarga (KK) menjadi takut. Sehingga mereka memilih untuk 'angkat kaki' dari dusun, tanah kelahiran mereka.

Harimau yang turun gunung tersebut, cerita Hairum, merupakan imbas dari serangan harimau di desa Karang Anding. Konon, harimau sempat menerkam masyarakat di desa itu. Tak hanya itu, harimau pun diketahui sempat mengobak-abrik pemukiman penduduk di wilayah itu.

Setelah menerkam masyarakat desa, ingat Hairum, harimau kembali menjelajah daerah dusun Napajemas, Kota Niur dan Tanjung Raman. Di mana desa tersebut masih dalam satu kawasan yang jaraknya tidak terlampau jauh.

"Kami pindah karena ada faktor dari harimau masuk ke dusun. Bukan hanya dusun kami yang didatangi harimau. Desa Kota Niur dan Tanjung Raman juga disabangi harimau. Untungnya, tidak ada masyarakat yang diterkam harimau," cerita Hairum, sembari mengingat-ingat kembali kisah pendahulu masyarakat Napajemas.

Dilanjutkan tokoh masyarakat desa Durian Demang Kecamatan Karang Tinggi, Lamsir (67), kedatangan harimau ke dusun Napajemas yang masuk hingga areal pemukiman penduduk dan areal perkebunan membuat masyarakat menjadi tidak berani keluar.

Kedatang harimau itu di kawasan dusun, sampai Lamsir, disebut masyarakat sebagai ''Musim Panas'' yang mengartikan harimau turun gunung. Secara berangsur masyarakat yang menempati dusun pindah ketiga desa. Yakni, Desa Penanding, Durian Demang Kecamatan Karang Tinggi dan desa Sukarami Kecamatan Taba Penanjung.

"Dusun kami didatangi Harimau, sehingga masyarakat ingin menyelamatkan diri dan mengungsi. Di dusun kala itu tidak ada yang diterkam atau di makan harimau," kisah Lamsir didampingi istrinya, Naryati (67).

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement