Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Dusun yang Lenyap "Ditelan Bumi" dari Bengkulu

Demon Fajri , Jurnalis-Rabu, 19 Desember 2018 |06:31 WIB
Cerita Dusun yang Lenyap
Desa Durian Demang merupakan salah satu desa yang didiami keturunan Suku Satu atau Paljemas (Foto: Demon/Okezone)
A
A
A

Asal Muasal Suku Paljemas di Bengkulu Tengah

Dusun Napajemas merupakan salah satu kawasan penduduk yang diketahui sudah ada sejak jaman nenek moyong Suku Paljemas atau Suku Satu, di Kabupaten Bengkulu Tengah. Dahulunya, suku Paljemas memiliki tiga nenek moyang atau poyang. Yakni, Poyang Semidang, Gumay dan Poyang Suku Satu.

Konon, asal muasal hadirnya suku Paljemas adanya kesepakatan dari tiga poyang yang mendiami dusun Napajemas. Kesepakatan pembagian suku bahasa daerah oleh tiga poyang. Dalam pembangian suku bahasa daerah tersebut, mereka bertiga menggelar sidang dengan melibat masyarakat setempat.

Hairum mengisahkan, dalam acara sidang pembagian suku bahasa daerah. Poyang Semidang dan Gumay, sudah tiba di lokasi sidang dengan dihadiri masyarakat. Sementara, poyang Suku Satu belum kunjung tiba. Poyang Semidang dan Gumay pun cukup bersabar menunggu kehadiran Poyang Suku Satu.

Setelah sekian lama menunggu kedatangan poyang Suku Satu, kisah Hairum, poyang Semidang dan Suku Satu memutuskan untuk membagi suku bahasa daerah. Sementara, poyang Suku Satu belum mendapatkan suku bahasa daerah. Usai membagi suku bahasa daerah, Poyang Sauku Satu, pun tiba di lokasi sidang pembagian suku bahasa daerah.

"Poyang Suku Satu terlambat datang karena ketiduran," ulas Hairum.

Mendengar dua poyang telah membagikan dua suku bahasa daerah, lanjut Hairum, kedua poyang pun memutuskan jika suku bahasa daerah untuk poyang Suku Satu diberikan suku bahasa daerah dari berbagai daerah.

Seperti mengambil suku bahasa daerah dari Minang, Sumatera Barat, Jawa, Lembak, Rejang, Serawai, Melayu dari suku bahasa daerah di Bengkulu.

"Kami sudah membagi suku bahasa daerah," cerita Hairum, meniru ucapan dua poyang, Semidang dan Gumay, sembari mengingat cerita terdahulu.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement