Putra kelahiran asli Malut itu berharap, pemerintahan AGK-YA dapat memfokuskan program kerja dengan memperhatikan sektor strategis sistem pendidikan. Menurutnya, kualitas pendidikan merupakan syarat penting membangun Malut lebih cepat.
”Kalau kita hanya membangun infastruktur pendidikan, maka itu hanya menjadi suatu tempat, yang tidak akan membawa perubahan jika tidak ditopang sumberdaya pendidikan. Program itu di antaranya seperti 'Satu Guru Satu Mata Pelajaran'. Dengan begitu, kualitas pendidikan sangat baik. Inilah cara membangun Malut lebih cepat maju,” jelas Adli.
Sementara, mengingat Malut merupakan daerah kepulauan, Adli berpendapat kepemimpinan AGK-YA harus mengedepankan konsep keadilan, perlu kebijakan yang tidak berdampak pada terjadinya dikotomi antarwilayah maupun ras, sehingga terjalin rasa kebersamaan di tengah masyarakat.
”Rasa kebersamaan dan keharmonisan inilah yang harus kita junjung tinggi,” tegasnya.
(Fiddy Anggriawan )