PARA korban selamat akibat musibah tsunami di Selat Sunda dilaporkan masih mengungsi ke dataran-dataran yang lebih tinggi karena khawatir Gunung Anak Krakatau meletus kembali dan memicu gelombang pasang raksasa datang lagi.
Tsunami yang menghantam lima wilayah pantai Sumatera dan Jawa, Sabtu 22 Desembe 2018 malam, diduga dipicu oleh tanah longsor bawah laut setelah Gunung Anak Krakatau meletus.
(Baca Juga: Pangdam III Siliwangi Kerahkan 1 Batalyon untuk Evakuasi Korban Tsunami di Desa Sumur-Banten)
Hari Minggu 23 Desember, Anak Krakatau meletus kembali dan menurut para pekerja bantuan, membuat sedikitnya 20.000 orang terpaksa mengungsi karena merasa ketakutan.
“Orang-orang mengkhawatirkan aktivitas Anak Krakatau akan terus berlanjut dan menciptakan tanah longsor bawah laut yang bisa menimbulkan bencana lain,” kata Margarettha Siregar, Direktur Urusan Kemanusiaan Darurat organisasi amal Kristen Wahana Visi Indonesia.
Margarettha, yang mengkoordinasikan dukungan darat bagi kawasan-kawasan yang terdampak bencana, mengatakan, prioritas utama para pekerja bantuan adalah suplai makanan, sanitasi dan dukungan medis.
Ia juga mengatakan, perlindungan anak juga menjadi fokus perhatian mereka mengingat sewaktu terjadi bencana, banyak keluarga sedang berlibur di kawasan itu.
(Baca Juga: Tsunami Selat Sunda: Dalam Ketakutan, Warga Mulai Membongkar-bongkar Puing Mencari Korban)
(Fiddy Anggriawan )