HARI kedua sesudah tsunami menerjang, kecemasan masih menjalar, namun sejumlah warga juga sudah mulai berani untuk kembali untuk melihat langsung kerusakan yang terjadi pada tempat tinggal dan tempat usaha mereka.
Di sepanjang jalan dari Pantai Anyer menuju Carita, warga bahu-membahu membersihkan puing dan memungut harta yang masih bisa diselamatkan.
"Nyari barang-barang apa gitu. Kalau udah enggak layak dipakai, ya udah ngapain (dipungut). Yang penting (bekas) kayunya kita selamatin dulu," tutur Nurhasan, warga Anyer yang rumah sekaligus tempat usahanya habis dibabat ombak kepada BBC News Indonesia, Senin (24/12/2018).
Nurhasan, Warga Anyer yang kembali untuk Memungut Benda-Benda yang Masih Bisa Diselamatkan (foto: BBC Indonesia)
Ia mengajak empat saudaranya untuk membantu mencari barang-barang yang bisa dibawa pulang. Malang, tak banyak benda tersisa yang layak dipakai ulang.
"Enggak tahu, Pak. Bingung juga. Paling ada baju-baju sisa, punya anak, punya saya," ungkap Hasan pasrah.
"Hancur semua, bahkan kulkas juga mesinnya mah udah ada yang motong tadi pagi, enggak tahu siapa yang ambil. Suasana seperti ini kita 'dimakan' juga. Bahkan celengan juga udah ada yang ngebobok."