"Satu, dua, tiga!" teriak mereka saat bersama-sama menarik potongan besar kerangka atap baja ringan dari atas gundukan villa yang sudah tak berbentuk.
Mereka tengah mencari korban yang mungkin masih tertimbun reruntuhan. Sudah lebih dari 40 jam sejak tsunami menerjang.
"Di sini disinyalir masih banyak, ada yang tertimbun, yang meninggal dunia," ungkap AKBP Achmadi, wakil direktur Samapta Polda Banten, kepada BBC News Indonesia.
Kekhawatiran tersebut muncul sebab pada malam terjadinya tsunami, tengah berlangsung acara family gathering Koperasi RSUD Tarakan. Ada 54 orang anggota rombongan wisata koperasi tersebut yang tengah beraktivitas di tepi pantai. Enam belas di antaranya belum ditemukan.
"Tadi pagi kita sudah dapat empat jenazah yang tertimbun oleh reruntuhan. Makanya sekarang itu lagi kita masih evakuasi," lanjutnya.