Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kementerian ESDM Bantah Gunung Anak Krakatau Masuk Fase Mematikan

Muhamad Rizky , Jurnalis-Kamis, 27 Desember 2018 |13:23 WIB
Kementerian ESDM Bantah Gunung Anak Krakatau Masuk Fase Mematikan
Foto udara saat Gunung Anak Krakatau erupsi. Foto: Okezone/Susi Air
A
A
A

Antonius menjelaskan Gunung Krakatau bisa mematikan jika dipandang dari sudut lain tapi tidak seperti yang dijelaskan oleh Jess Phoenix. "Kalau orang naik ke puncak Krakatau ya mematikan," ungkapnya.

Baca: Status Gunung Anak Krakatau Naik Jadi Siaga Radius 5 Km

Baca: Kisah Ibu Korban Tsunami Banten: Anak Saya Terlepas, Sempat Pegang Kerahnya Tapi Sobek

Untuk itu saat ini pihaknya tengah memprediksi longsor di lereng Gunung Anak Krakatau yang menyebabkan tsunami Selat Sunda. Meski sulit ia meyakini timnya mampu mendeteksi seawal mungkin efek dari longsor tersebut.

"Pasang alat terdekat yang mau longsor. Kan seperti itu, dan kita memberi masukan ke BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) seperti itu. Kita itu kalau tidak bisa mendeteksi longsor, ya kita deteksi efek dari longsor secepatnya, sedekat-dekatnya," tambahnya.

Antonius mengatakan, letusan Gunung Anak Krakatau menyebabkan strombolian atau lava pijar dari magma di dalam gunung keluar. Letusan itu tidak menyebabkan tsunami namun karena magma yang keluar dan mengalir ke laut.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement