Foto: Getty Images
Berdasarkan pengamatan dari Pos Pengamatan Pasauran, Banten, pada Jumat 28 Desember 2018 posisi puncak Gunung Anak Krakatau lebih rendah dibandingkan Pulau Sertung yang menjadi latar belakangnya. Sehingga, kini tinggi puncaknya menjadi 110 mdpl dari sebelumnya yang diperkirakan 338 mdpl.
"Pulau Sertung yang memiliki tinggi yaitu 182 meter, Pulang Panjang setinggi 132 meter, dibandingkan dengan kedua pulau tersebut, Gunung Anak Krakatau yang menyusut diperkirakan sekitar 150-180 juta m3. Sedangkan volume yang tersisa saat ini yaitu sekitar antara 40-70 juta m3," ujar Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM, Antonius Ratdomopurbo.
5. Anak Krakatau Mengalami Longsor 64 Hektare

Foto: Getty Image
Menurut citra satelit Alos-2 bahwa Gunung Anak Krakatau mengalami longsoran seluas 64 hektare. Akibatnya longsoran tersebut terjadi di daerah barat daya Gunung Anak Krakatau sehingga tsunami yang disebabkan bukan akibat gempa tektonik.
"Ini citra satelit, ini baru saja mendapat citra satelit dari Jepang. Itu menunjukkan bagaimana tubuh Anak Krakatau sebelum dan sesudah (longsoran). Yang sebelum 20 Agustus 2018 dan setelah melewati Selat Sunda, memotret 24 Desember 2018,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Kapusdatin dan Humas) BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
6. Alami Kegempaan Tremor Menerus
