Kontroversi Rocky Gerung
Rocky Gerung menyita perhatian publik karena komentar-komentar yang terlontar di media sosial, bahkan ketika dirinya diundang sebagai narasumber dalam sebuah acara televisi.
"Saya tidak kenal beliau, hanya melihat perilaku beliau baik di televisi, maupun Youtube dan Twitter, dan (pernyataan Rocky) agak 'aneh' karena kita kita Negara Pancasila. Kita beragam suku, agama, ras, dan antar golongan, kalau dibilang kitab suci kok fiksi ya jadi 'konyol' cara berpikirnya," kata Jack kepada BBC.
Sebaliknya, Haris menilai Rocky Gerung adalah seorang edukator. Menurut Haris, Rocky dianggap kontroversi, karena dia berani utarakan nalarnya.
"Dia ajak kita untuk mengolah fakta-fakta dengan cara berpikir yang ia tawarkan dengan nalar kritis, diksi menarik dan entertain. Kebetulan kali ini kelasnya lebih besar, muncul di berbagai forum dengan teknologi yang bisa menyebar luaskan (perkataan Rocky Gerung)," kata Haris.
Menurutnya, mempidanakan itu artinya menghakimi, padahal negara menjamin kebebasan berpendapat. Rocky Gerung adalah mantan mengajar di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, sebagai dosen tidak tetap. Rocky Gerung juga pendiri SETARA Institute, organisasi tentang kesetaraan dan keberagaman di Indonesia.
(Arief Setyadi )