Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hary Tanoe Beberkan Perbedaan Perindo dengan Parpol Lain Meski Berideologi Sama Pancasila

Taufik Budi , Jurnalis-Jum'at, 01 Maret 2019 |05:58 WIB
Hary Tanoe Beberkan Perbedaan Perindo dengan Parpol Lain Meski Berideologi Sama Pancasila
Hary Tanoesoedibjo (Taufik/Okezone)
A
A
A

“Begitu Donald Trump tahu itu, barang-barang China dinaikkan tarifnya 25%. Begitu dinaikkan tarifnya tegang dua negara ini, sama-sama gajah,” tukasnya.

“Indonesia juga kena imbasnya. Apa yang terjadi? Karena barang China menjadi mahal karena ada tarifnya yang tinggi, akhirnya penjualannya turun. Penjualan turun mau tidak mau produksi di China juga turun.”

“Begitu produksi turun, yang terjadi apa? Banyak PHK di China. Akhirnya China menyerah sekitar dua bulan yang lalu mengajak negosiasi dengan Amerika minta supaya jangan dinaikkan tarifnya. Tapi dia berjanji dalam waktu sampai tahun 2024 akan impor dari Amerika barang sejumlah 1 triliun US dollar.

“Kenapa saya contohkan ini? Boleh ideologinya sama, Pancasila, nasionalis, tapi strategi berbeda, hasilnya berbeda,” lugasnya.

 

“Yang membedakan Partai Perindo apa? Kita melihat Indonesia tidak bisa dipimpin dengan strategi ekonomi pasar bebas, karena pasar bebas hukumnya cuma satu yang kuat makin kuat yang lemah makin lemah. Sementara di kita masyarakat yang ketinggalan itu besar. Ketinggalan dari kesejahteraan, maupun ketinggalan dari pendidikannya.”

“Kita menganut pasar bebas, kalau barang seharga kurang dari Rp1 juta atau 75 US dollar tidak kena bea masuk. Makanya kalau kita lihat retail, banyak sempoyongan. Intinya Partai Perindo tidak percaya dengan free market.”

“Kesenjangan jadi masalah utama. Jadi yang mapan sedikit, yang belum mapan banyak. Kita harus punya kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan mereka, sehingga bisa menciptakan kelompok-kelompok baru. Ingat negara itu penghasilan dari pajak 10%. Kita perlu menciptakan kelompok-kelompok baru yang nanti jadi produktif. Jadi dengan kebijakan dengan sendirinya mereka mentas ada protectionism,” pungkasnya.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement