
Namun, kata dia, efektifitas mesin partai Perindo harus terus tumbuh secara merata, tetap masih punya kans sedikit lagi bisa “berpeluang” melewati jebakan ambang batas parlemen karena sudah mulai mendekati angka ‘range margin of error’.
"Peluang Perindo bisa melewati angka ambang batas parlemen masih terbuka lebar karena soal kesetiaan perilaku pemilih dan rendahnya “Partai ID” di Indonesia membuat angka ‘swing voters’ masih cukup tinggi," katanya.
Kata dia, dalam survei Voxpol Center juga menemukan ada lima alasan yang paling dominan yang menjadi “dasar pertimbangan” pemilih memilih partai politik antar lain; Pertama, partai yang kebijakannya memihak pada rakyat kecil sebesar 20,5%;
Kedua, memilih karena figur dan suka pada tokoh partai tersebut sebesar 15,8%; Ketiga, partai yang membela agama dan memihak pada kemajemukan sebesar 13,5%; Keempat, partai yang punya jalan keluar atas masalah warga sebesar 12,9%; Kelima, ikut pilihan orang lain sebesar 6,3%.