WELLINGTON - Menteri Hukum Selandia Baru Andrew Little mengakui rencana penanganan kelompok ekstremis supremasi kulit putih belum rampung ketika terjadi serangan teror di Christchurch pekan lalu.
Dalam wawancara dengan media setempat, Andrew Little menjelaskan baru pada tahun lalu pihak Security Intelligence Service (SIS) melakukan penanganan kelompok kanan yang mulai bermunculan.
Pernyataan Menteri Little tidak mengejutkan umat Islam di Selandia Baru. Mereka selama ini sudah merasakan bahwa ancaman kelompok nasionalis kulit putih belum ditangani secara baik.
Seorang warga keturunan Eritrea Ibrahim Omer menyatakan, umat Islam terlalu diawasi oleh pihak berwajib, sedangkan kelompok ekstrimis kulit putih pada umumnya diabaikan.
Menurut dia, jika komentar-komentar pelaku penembakan tersebut disampaikan oleh orang Islam, pihak berwajib pasti akan menanggapinya secara serius.
"Saya yakin orang Islam yang berkomentar [soal kekerasan] seperti dia pasti akan mendapat masalah," katanya kepada ABC.
Baca: Bocah Australia Pelempar Telur Ditawari Pergi ke Turki, Dubai hingga Ferarri
Baca: Teror Masjid Christchurch, PM Selandia Baru: Pelaku Seorang Teroris, Dia Ekstremis