KPU Lawan Hoaks, SARA dan Politik Uang untuk Ciptakan Pemilu Berintegritas
JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyiapkan jurus-jurus untuk melawan hoaks. Hal ini demi terwujudnya proses berjalannya Pemilu yang baik dan aman.
Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan mengatakan, pihaknya dan seluruh badan penyelenggara Pemilu sudah meningkatkan perlawanan terhadap hoaks. Menurutnya, banyak langkah-langkah proaktif yang sudah dilakukan.
Baca juga: KPU Verifikasi 33 Lembaga Survei Peserta Quick Count Pemilu 2019
"Kami selalu mengedepankan upaya-upaya hukum untuk menyelesaikan permasalahan hoaks yang terjadi terkait dengan Pemilu," ujar Wahyu saat hadiri diskusi bertajuk ‘Melawan Hoaks untuk menciptakan Pemilu 2019 yang Aman, Damai dan Sejuk di Media Sosial’, Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Terkait penanganan hoaks, dirinya mencontohkan saat berita hoaks yang sempat viral yakni terkait adanya berita surat suara sebanyak tujuh kontainer sudah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priuk, KPU langsung merespon dan mengecek. Namun, saat dilakukan pengecekan berita itu palsu, kemudian KPU langsung melaporkan ke Mabes Polri.
Baca juga: Alasan Amien Rais Gabung Aksi FUI di Depan KPU
"Kita pernah melaporkan ke Mabes Polri terkait isu hoax 7 kontainer yang sudah tercoblos, kemudian di Sumatera Utara kita juga melaporkan hoax terkait dengan informasi yang menyesatkan dan Kami memuji dan berterima kasih kepada Polri karena langkah hukum apapun apapun selalu bisa ditafsirkan," ujarnya.
Sementara itu, lanjutnya, KPU tidak hanya memerangi hoaks saja. Saat ini, tidak kalah bahayanya adalah memerangi politik SARA dan politik uang.
"Bahwa kita tidak memerangi SARA arah itu memang ada tetapi SARA itu tidak boleh menjadi komoditas politik dan dijadikan alat pertentangan sesama warga," ujarnya.
Baca juga: Kominfo & KPU Ajak Tokoh Adat Tangkal Hoax untuk Tingkatkan Partisipasi Pemilih
Menurutnya, bila memerangi ketiga serangan bahaya tersebut dipercaya akan membuat Pemilu akan menjadi pemilihan yang integritas.
"Kita memerangi politik uang, bila kita berhasil mengalahkan politisasi SARA mengalahkan politik uang, kita percaya pemilu di indonesia akan betul-betul menjadi pemilihan yang integritas," tutupnya.
(Fakhri Rezy)
