Selain itu, para Caleg juga perlu melibatkan diri bersama publik dalam model kampanye dialogis- kritis. "Terakhir, para Caleg dapat memanfaatkan media massa dan media sosial sebagai medium komunikasi politik berjangkauan luas," katanya.
Menurut Arif, semakin informatif, semakin mungkin seorang calon pemilih dapat membuat pilihan cerdas. "Secara akumulatif, pilihan cerdas itu akan memberi pengaruh besar terhadap kebaikan bersama," katanya.
Di sisi lain, Caleg juga berkepentingan agar calon pemilih semakin cerdas. Sebab, pemilih cerdas akan mengharapkan tawaran program bagus dan bersedia melakukan dialog kritis dengan para Caleg. "Model komunikasi politik semacam ini dapat mengurangi biaya kampanye dan berpeluang mendekatkan Caleg dengan publik pemilih," pungkasnya. (aky)
(Amril Amarullah (Okezone))