Dia memilih 23 Maret, Hari Jadi Pakistan untuk terbang. Polisi mengatakan ratusan orang berkerumun di sekitar pesawat mungilnya, banyak yang memegang bendera nasional.
Tetapi sebelum Fayyaz bahkan dapat menghidupkan mesin, polisi datang dan menangkapnya, menyita pesawatnya.
"Saya merasa seolah-olah saya telah melakukan salah satu tindakan terburuk di dunia, seolah-olah saya adalah orang terburuk di Pakistan," ia menjelaskan, lalu menambahkan: "Saya dikurung bersama penjahat."
Pengadilan membebaskannya dengan denda Rp242 ribu
Ketika AFP mengunjungi kantor polisi setempat, petugas mengatakan mereka telah menangkap Fayyaz karena pesawatnya merupakan ancaman keamanan.
Petugas Zafar Iqbal menjelaskan, “Pesawat dikembalikan kepadanya sebagai isyarat niat baik. Jika dia mendapatkan lisensi atau izin terbang, dia bebas untuk terbang.”
Kemalangan Fayyaz mengakibatkan ketenaran di media sosial, dan ia disebut sebagai pahlawan dan inspirasi oleh beberapa warganet.
Perwakilan dari Angkatan Udara Pakistan telah melakukan dua kunjungan untuk melihat pesawat dan komandan pangkalan terdekat mengeluarkannya sertifikat yang memuji semangat dan ketangkasannya dalam membangun apa yang disebutnya sebagai pesawat terbang mini.
Pada 2012 seorang insinyur Pakistan mengklaim bahwa ia telah menemukan sebuah mobil yang dapat berjalan di atas air—tetapi ini kemudian dibantah oleh para ilmuwan.
(Rachmat Fahzry)