SLEMAN - Keprihatinan mendalam disampaikan pihak RSUP Dr Sardjito di momen pasca Lebaran 2019. Betapa tidak, tahun 2019, Sardjito mencatat ada 25 korban ledakan petasan yang harus mendapat perawatan di rumah sakit terbesar di DIY ini.
Banu Hermawan, Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat (Humas) RSUP Dr Sardjito mengatakan kasus korban ledakan mercon tahun 2019 menjadi yang tertinggi sejak 2 tahun terakhir. Menurut dia, para korban merupakan anak-anak dalam rentang usia antara 6-15 tahun yang harus berakhir cacat seumur hidup.
“Sardjito prihatin karena kasus terkena mercon tahun 2019 ini mencapai 25, ini malah melebihi kasus laka lantas. Rentang tanggalnya seminggu sebelum Lebaran hingga seminggu setelah Lebaran dengan korban usia antara 6 hingga 15 tahun dari wilayah DIY, Magelang dan Klaten,” ungkapnya ketika ditemui, Selasa (11/6/2019).

Kondisi para korban menurut Banu cukup beragam mulai tangan yang robek dan harus mendapat operasi hingga luka bakar mencapai 60 persen akibat terkena bubuk mesiu yang terbakar. Lebih parahnya, para korban tak bisa mendapatkan pembiayaan dari BPJS Kesehatan lantaran dianggap melakukan kegiatan kategori hobi membahayakan.