Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mereduksi Ketegangan AS-Iran Melaui Jalur Diplomasi

Mereduksi Ketegangan AS-Iran Melaui Jalur Diplomasi
Dave Akbarshah Fikarno (Istimewa)
A
A
A

Dampak Sanksi AS Meluas

Sanksi yang diterapkan AS terhadap Iran pun semakin meluas, baik secara lokal maupun regional. Ekspor minyak mentah Iran turun 300.000 barel per hari selama tiga pekan di bulan Juni, dari sebelumnya di angka 2,5 juta barel per hari pada April 2018, sebelum Donald Trump secara resmi keluar dari kesepakatan nuklir.

Hasil pengamatan Dana Moneter Internasional (IMF) yang dirilis Mei lalu memproyeksikan akan ada penurunan sebesar 1,7% dalam output barang dan jasa untuk eksportir minyak non-anggota Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) setelah berkurang 1,1% tahun lalu. IMF juga memprediksi terjadinya penyusutan ekonomi Iran sebesar 6% tahun ini, setelah mengalami kontraksi 3,9% tahun lalu. Sebelum diberlakukan sanksi, ekonomi Iran sempat tumbuh 3,8% pada 2017 lalu.

Jepang, Korea Selatan, Turki, Cina dan India yang sebelumnya diberikan keringanan untuk masih dapat mengimpor minyak dari Iran kini tengah mengalami kesulitan untuk menemukan sumber-sumber alternatif yang sesuai dengan kualitas dan harga yang ditawarkan Iran. Ketergantungan negara-negara ini pada produk migas Iran diprediksi akan memberikan dampak kenaikan harga minyak di pasar.

Meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran juga mempengaruhi iklim pasar keuangan dunia, menyumbang pada peningkatan signifikan harga emas yang terkerek naik hingga mencapai level tertingginya dalam enam tahun terakhir. Para investor melihatnya sebagai pelarian dari risiko ekonomi, termasuk yang muncul dari potensi konflik militer.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement