HONG KONG – Massa pro-demokrasi Hong Kong bersiap melakukan protes di Bandara pada pekan ini, menunjukkan protes tidak semakin mereda setelah berlangsung selama 11 minggu.
"Pergi ke bandara dengan berbagai cara apa pun, termasuk MRT, bus bandara, taksi, sepeda dan mobil pribadi untuk memberikan tekanan di bandara," tulis koordinator demo mengutip Reuters, Jumat (23/8/2019).
Bandara, yang dibangun di atas tanah reklamasi dan bisa dicapai dengan kereta api atau jalan raya melalui beberapa jembatan, terpaksa ditutup pada pekan lalu dan ratusan penerbangan dibatalkan atau dijadwal ulang ketika para demonstran dan polisi bentrok.

Otoritas Bandara menerbitkan iklan setengah halaman di koran-koran yang mendesak orang-orang untuk mencintai Hong Kong, dan mengatakan pihaknya menentang tindakan yang menghalangi dan mengganggu operasi bandara.
Baca juga: China Tidak Akan Duduk Manis jika Situasi Hong Kong Memburuk
Baca juga: China Sebut Aksi Pedemo di Bandara Hong Kong seperti Teroris
Pengadilan tinggi Hong Kong juga telah memperpanjang perintah yang membatasi protes di bandara.
Konsulat Kanada mengatakan telah melarang staf konsulat mereka untuk melakukan perjalanan ke China daratan.

Sedangkan seorang karyawan konsulat Inggris di hong Kong telah ditahan di China saat melakukan perjalanan bisnis.
China mengatakan bahwa Simon Cheng, karyawan konsulat, ditahan di kota perbatasan Shenzhen, tetangga Hong Kong.
Beijing menuduh Inggris dan negara-negara Barat lainnya ikut campur dalam masalah Hong Kong.
(Rachmat Fahzry)