Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pemimpin Hong Kong Akan Umumkan Penarikan RUU Ekstradisi

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 04 September 2019 |16:59 WIB
Pemimpin Hong Kong Akan Umumkan Penarikan RUU Ekstradisi
Foto: Reuters.
A
A
A

HONG KONG – Pemimpin Hong Kong Carrie Lam akan mengumumkan penarikan rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang telah memicu demonstrasi dan kerusuhan selama berbulan-bulan di kota itu. Seorang sumber pemerintah telah mengonfirmasi mengenai rencana pengumuman yang akan digelar pada Rabu itu.

Sebelumnya, dalam sebuah dengan pemimpin bisnis Hong Kong Lam mengatakan bahwa dia telah menyebabkan “bencana yang tak termaafkan” dengan mengajukan RUU itu ke parlemen. Lam juga dilaporkan sempat mengatakan bahwa saat ini memiliki “ruang yang sangat terbatas” untuk menyelesaikan krisis di Hong Kong yang telah menjadi isu keamanan dan kedaulatan bagi China.

BACA JUGA: Carrie Lam: Saya Tak Pernah Ajukan Pengunduran Diri ke Beijing

Protes terhadap RUU ekstradisi di bekas koloni Inggris itu dimulai pada Maret tetapi berlanjut dan membesar pada Juni. Sejak saat itu demonstrasi yang digelar telah berkembang menjadi dorongan untuk demokrasi yang lebih besar.

RUU ekstradisi akan memungkinkan ekstradisi ke daratan China di mana pengadilan dikendalikan oleh Partai Komunis.

Masih belum diketahui dengan jelas apakah pengumuman penarikan RUU ekstradisi itu akan membantu mengakhiri keresahan di Hong Kong. Sejauh ini reaksi langsung tampak skeptis dan cenderung bungkam. Ukuran sebenarnya dari dampak pengumuman itu adalah berapa banyak orang turun ke jalan dalam demonstrasi berikutnya.

Foto: Reuters.

Banyak demonstran yang geram karena tindakan polisi yang dianggap brutal dan penangkapan terhadap para demonstran, yang menurut hitungan terakhir jumlahnya mencapai 1.183 orang. Para demonstran juga menuntut dilakukannya penyelidikan yang independen.

"Ini tidak akan menenangkan para pengunjuk rasa," kata Boris Chen, warga Hong Kong yang bekerja di bidang jasa keuangan, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (4/9/2019). "Dalam waktu apa pun, orang akan menemukan sesuatu yang bisa membuat mereka marah."

Sementara Pearl, seorang warga berusia 69 tahun mengatakan bahwa demonstran sudah tidak peduli lagi dengan RUU ekstradisi.

"Beberapa dari orang-orang itu mungkin berubah pikiran, mungkin, tetapi hanya minoritas," katanya tentang para pemrotes. "Beberapa dari mereka hanya ingin membuat masalah dan mereka akan terus melakukannya."

Kantor pimpinan eksekutif tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sementara Kantor Urusan Hong Kong dan Makau China juga belum memberikan komentarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement