Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Motif Ibu dan Anak Kompak Bunuh Surono, dari Asmara hingga Warisan

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 07 November 2019 |21:34 WIB
Motif Ibu dan Anak Kompak Bunuh Surono, dari Asmara hingga Warisan
Mapolres Jember Gelar Perkara Kasus Mayat Dikubur Dalam Musala yang Dilakukan Ibu dan Anak (foto: Okezone/Avirista M)
A
A
A

"Korban ini tahu kalau istrinya punya pria idaman lain. Ini yang membuat kedua pisah ranjang dan rumah tangga mereka tidak harmonis," bebernya.

Alfian menambahkan dua bulan pasca kematian Surono, Busani menikah siri dengan pria lain dan tinggal di rumah yang dimana Surono dibunuh dan dikuburkan.

"Kepada suami sirinya, B ini mengaku korban sudah pergi ke Lombok dan menikah lagi," imbuhnya.

Di sisi lain, harta Surono sebagai petani kopi yang menghasilkan ratusan juta setahun membuat gelap mata Bahar, yang bekerja sebagai kuli bangunan di Pulau Bali dengan gaji pas - pasan.

"Anaknya berkeinginan mendapatkan harta sang ayah terlebih hanya bekerja sebagai kuli bangunan di Bali dan memiliki istri. Dia (Bahar) berhasil membawa uang Rp 6 juta yang disimpan korban usai dibunuh. Uang itu dibawa ketika kembali ke Bali," lanjutnya.

Baca Juga: Heboh Mayat Dikubur Dalam Musala, Anak dan Istri Korban Saling Tuduh 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement