TAIPEI – Politikus Taiwan menyebut China sebagai musuh demokrasi, menyusul campur tangan China dalam politik wilayah itu menjelang pemilihan presiden dan legislatif pada 11 Januari 2020.
Pernyataan Cho Jung-tai keluar setelah Wang William Liqiang, seorang pencari suaka yang juga mengaku mata-mata China, menuduh negaranya telah memata-matai politik Australia, Taiwan dan Hong Kong.
China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya mencap pengakuan pria pencari suaka itu sebagai penipuan.
Cho Jung-tai adalah ketua Partai Progresif Demokratik (partai berkuasa Taiwan), yang mendukung kemerdekaan formal Taiwan. Ia mengatakan perlu ada investigasi lebih lanjut terkait klaim pria tersebut. Ia menilai banyak berita palsu datang dari China.
"Musuh demokrasi adalah China. Saat ini, lawan paling ambisius Taiwan, pesaing, juga China," kata Cho dalam konferensi pers di Taipei melansir 9News, Selasa (26/11/2019).
Baca juga: Mantan Agen China Beri Informasi Intelijen ke Australia
Baca juga: Intelijen China Gunakan LinkedIn untuk Rekrut Mantan Pegawai Pemerintah AS