Petani Kopi Tewas Diterkam Beruang Madu
OGAN KOMERING ULU – Nawandri (25), petani kopi asal Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, tewas diterkam beruang madu di kebun miliknya, wilayah Talang Air Kepayang Perbukitan Bungkuk, pada Selasa 3 Desember 2019.
Akibat terkaman binatang buas itu, korban mengalami enam luka parah di beberapa bagian tubuh, di antaranya kaki dan paha.
Baca juga: Warga Merangin-Jambi Dihebohkan dengan Kemunculan Beruang di Acara Hajatan
Kapolsek Semidang Aji Iptu Bastari mengatakan dari hasil identifikasi terhadap tubuh korban ada beberapa luka cakar serta lubang berdiameter selebar jempol tangan orang dewasa.
"Ada enam bekas luka. Dari hasil penyelidikan, kuat dugaan korban diserang beruang, sebab rekan korban juga melihat beruang di sekitar korban," kata Bastari, sebagaimana dinukil dari iNews.id.
Baca juga: Dikejar Harimau, Petani Lolos dari Maut karena Panjat Pohon
Peristiwa tragis tersebut terjadi saat korban sedang beraktivitas di kebun kopi miliknya. Saat itu korban sendirian, sementara rekannya berada cukup jauh dari tempat kejadian.
Saat diserang beruang, korban berteriak minta tolong. Mendengar teriakan itu, rekan korban lantas menghampiri dan melihat sedang diserang beruang madu.
Rekan korban yang panik sempat mengevakuasi korban dan meminta bantuan warga. Jenazah korban baru bisa dievakuasi Selasa pagi oleh petugas dan warga.
Baca juga: Buaya Kali Cibanten Resahkan Warga Bogor
Keluarga korban, Sarif Doman, mengatakan lokasi kebun kopi milik korban jauh dari perkampungan warga.
"Memang adik kami ini biasa berkebun di sana untuk mengurus kopi. Jaraknya cukup jauh dari kampung, sekira enam jam berjalan kaki. Saat kejadian ada warga di sini juga berkebun namun jaraknya sekitar 200 meter," katanya.
Baca juga: Nenek Ini Selamat Usai Menemukan Buaya Berkeliaran di Dapurnya
Setelah dievakuasi, jenazah korban langsung dimakamkan di TPU Desa Padang Bindu. Akibat peristiwa itu, warga sekitar mengaku takut beraktivitas di kebun kopi.
(Hantoro)
