1. Pande Putu Setiawan
Menjadi lulusan S2 dari Universitas Gajah Mada dengan gelar Master of Business dan pernah menjalani program pertukaran pelajar di University of Victoria, Kanada, nyatanya tak membuat Pande Putu Setiawan lupa dengan daerah asalnya. Meskipun sudah memiliki jabatan menjanjikan di perusahaan telekomunikasi, pria asal Desa Batur, Kintamani, Bali itu memilih mendirikan komunitas Anak Alam.
Komunitas itu berfokus untuk membantu anak-anak di Bali yang memiliki masalah dengan pendidikan. Berawal dari Kintamani, kini komunitas Anak Alam telah menyebar ke seluruh Pulau Dewata. Sebanyak 400 anak telah berhasil dibiayai pendidikannya secara gotong royong agar tidak putus sekolah. Ada pula 15 kelompok belajar sebagai wadah edukasi bagi masyarakat.
Kepada Okezone, pria yang akrab disapa Pande itu menuturkan niatnya mendirikan komunitas Anak Alam karena ingin anak-anak di desanya mendapatkan kesempatan yang sama dalam hal pendidikan. Semangat itulah yang coba ditularkannya kepada para anak-anak muda khususnya mahasiswa. Mereka diajak untuk ikuts memerhatikan pendidikan anak-anak yang memiliki masalah.
"Anak muda sekarang bisa memperoleh informasi dan menjadi pintar jauh lebih cepat. Tapi mereka tetap perlu belajar hal-hal baik yang membutuhkan waktu dan itu didapat dari pengalaman dan kisah orang baik lain di sekitarnya. Boleh pintar tapi kebaikan juga harus ditambah karena orang sukses banyak, tapi orang baik kurang," kata Pande.