TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, telah meminta untuk diberikan kekebalan parlementer dari penuntutan atas tuduhan kasus korupsi yang menjeratnya. Langkah itu kemungkinan akan menunda persidangan kasus-kasus sampai setelah pemilihan umum baru Maret 2020.
Pada November, Netanyahu didakwa oleh jaksa agung dengan tuduhan suap, penipuan dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus terpisah. Dia diduga telah menerima hadiah dari pengusaha kaya dan memberikan bantuan untuk mencoba mendapatkan liputan pers yang lebih positif.
BACA JUGA: PM Israel Benyamin Netanyahu Didakwa Atas Tuduhan Korupsi, Suap dan Penipuan
Netanyahu, yang menyangkal semua tuduhan tersebut membuat permintaan kekebalan dalam pidato yang disiarkan televisi hanya empat jam sebelum batas waktu aplikasi berakhir. Dia mengatakan kekebalan itu, "Akan sejalan dengan hukum dengan tujuan terus melayani Anda, untuk masa depan Israel."
Permintaan kekebalan hukum Netanyahu akan membutuhkan dukungan lebih dari setengah anggota parlemen untuk dapat dikabulkan, demikian diwartakan BBC, Kamis (2/1/2020).
Persidangan tidak dapat dimulai setelah permintaan kekebalan dibuat. Sementara itu parlemen Israel, yang dikenal dengan nama Knesset, telah dibubarkan menjelang pemilihan umum baru dan tidak mungkin untuk memutuskan permintaan tersebut sebelum pemilihan umum digelar pada Maret.
Di bawah undang-undang Israel, anggota Knesset tidak menerima kekebalan otomatis dari penuntutan, tetapi dapat memintanya jika relevan. Seorang perdana menteri yang menjabat di Israel hanya diminta untuk mengundurkan diri setelah dinyatakan bersalah.
Israel akan menghadapi pemilihan umum ketiga dalam waktu kurang dalam setahun setelahpada pemilihan sebelumnya, yang diadakan pada April dan September 2019, berakhir dengan jalan buntu antara partai sayap kanan Likud dengan partai tengah Biru dan Putih, sehingga Netanyahu tidak dapat membentuk pemerintahan.
BACA JUGA: Didakwa Korupsi, Benjamin Netanyahu Tak Harus Mundur dari Perdana Menteri Israel
Masalah hukum Netanyahu telah menjadi hambatan besar dalam negosiasi membentuk pemerintahan. Dia selalu bersikeras tuduhan itu adalah "perburuan penyihir" bermotivasi politik terhadapnya.
Permintaan imunitas Netanyahu itu tidak disambut baik oleh para pemimpin politik Israel.