Sikap diam Netanyahu menarik perhatian karena ia telah mengadvokasi konflik antara AS dan Iran hampir sepanjang karier politiknya, selama lebih dari 20 tahun. Netanyahu meyakini bahwa Iran hanya beberapa langkah lagi sebelum dapat memproduksi senjata nuklir, bahkan ketika intelijen Israel secara terbuka membantahnya.
BACA JUGA: Menlu Iran: Israel Mengharapkan Terjadinya Perang di Timur Tengah
Tahun lalu, Netanyahu mendesak AS dan sekutu Timur Tengahnya untuk berkonflik dengan Iran, didukung oleh keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 dan memberlakukan kembali sanksi yang melumpuhkan Teheran.
Namun, pembunuhan terang-terangan yang dilakukan AS terhadap salah seorang komandan militer tertinggi di Iran telah memicu pembicaraan serius tentang pembalasan, tidak hanya di Teheran, tetapi juga di antara kelompok Hizbullah, milisi Syiah Lebanon yang mengklaim memaksa pertempurannya dengan Israel pada 2006 berakhir dengan imbang.
(Rachmat Fahzry)