TAIPEI – Menyerang Taiwan merupakan sesuatu yang sangat mahal bagi China. Hal ini disampaikan Presiden terpilih Taiwan Tsai Ing-wen saat wawancara dengan BBC yang dikutip Okezone, Rabu (15/1/2020).
Presiden petahana Taiwan, Tsai Ing-wen kembali terpilih dalam pemilihan yang berlangsung pada Sabtu 11 Januari 2020. Ia mengantongi lebih dari delapan juta suara.
Terpilihnya Ing-wen memperbarui mandatnya untuk menahan saingan militer lamanya, China, setelah saling ancam selama setahun belakangan.
Pemerintah China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang harus kembali bersatu dengan China. Namun rakyat Taiwan berpandangan dalam berbagai survei pada tahun lalu bahwa mereka lebih menyukai otonomi demokrasi sekarang ini ketimbang unifikasi.
Baca juga:Â Ketua Partai Berkuasa Taiwan: China Musuh Demokrasi
Baca juga:Â Menhan Wei: Tidak Ada Kekuatan yang Dapat Menghentikan Penyatuan China dengan Taiwan
Presiden Tsai dalam wawancara itu menjelaskan, bahwa dia mencoba untuk mendiversifikasi hubungan perdagangan Taiwan dan meningkatkan ekonomi domestik, khususnya dengan mendorong investor Taiwan yang telah membangun pabrik di China untuk mempertimbangkan pindah ke dalam negeri.