Saat ini, tim gabunan terkendala jaringan sinyal telepon sehingga memperlambat pelaporan dari lapangan ke Pusdalops BPBD PPU.
“Selain itu, warga tidak bisa memasak karena material kayu bakar tidak bisa digunakan karena basah. Kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini adalah paket alat pembersih, paket makanan siap saji dan matras,” tuturnya.

Berdasarkan data BNPB, 30 kejadian banjir yang berdampak di Kabupaten Paser Penajam Utara dari tahun 2010-2019. PPU memiliki potensi kerawanan terjadinya bencana banjir sesuai sifat dan kondisi masing-masing kecamatan. Potensi kerawanan bencana banjir akan semakin besar jika intensitas curah hujan tinggi atau ekstrem dan terlebih lagi ketika pada saat yang bersamaan kondisi air laut dalam keadaan pasang tinggi.
Berdasarkan pengamatan BNPB, penyebab terjadinya banjir yang terjadi di Desa Bukit Subur karena badan sungai terjadi pendangkalan, banyaknya kelokan, dan adanya sampah yang berlebihan, sehingga menghambat aliran sungai.
Sementara untuk Kelurahan Riko, di samping intensitas hujan tinggi juga karena secara geografis berada pada dataran rendah, terdapat sungai besar yaitu Sungai Riko dan kondisi akan diperparah jika kondisi air laut pasang tinggi.
(Erha Aprili Ramadhoni)