Kekeringan dan hembusan angin yang kencang menjadi penyebab tak langsung sebaran titik panas tersebut.
BMKG dalam rilisnya menjelaskan citra satelit hanya menilai anomali refkesifitas dan suhu sekitar yang diinterpretasikan sebagai titik panas atau hotspot.
"Penyebab anomali tersebut tak dapat kami justifikasi apakah akibat budaya bakar lahan atau sebab lainnya," demikian rilis BMKG Stasiun Meteorologi El Tari, yang ditandatangani Kepala Stasiun Agung Sudiono Abadi dan petugas Sulton Kharisma.
(Abu Sahma Pane)