WAJO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo melaporkan 10.572 rumah terkena dampak banjir. Rumah tersebut menyebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Dari data yang BPBD Wajo tercatat 10.572 rumah yang terdampak banjir dan 258 rumah terendam,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Wajo Andi Muslihin Muslihin sebagaimana.
“Warga yang terkena dampak banjir telah di evakuasi di tempat pengungsian yang di sediakan oleh pemerintah. Namun sebagiannya lagi memilih mengungsi di rumah keluarga masing-masing," tambahnya sebagaimana dikutip dari Sindonews.
Imbas banjir itu sebanyak 500 warga yang terdiri dari 154 kepala keluarga terpaksa mengungsi pada Senin (13/7/2020).
Lebih lanjut secara rinci banjir merendam 37 desa dan 19 kelurahan di tujuh kecamatan, yaitu di Kecamatan Tempe, Sabbangparu, Pammana, Belawa, Tanasitolo, Bola, dan Sajoanging.
Baca Juga: Banjir di Kalsel Rendam 1.349 Rumah dan Robohkan Satu Jembatan
Banjir itu diakibatkan intensitas hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir. Kondisi itu diperparah dengan kiriman air dari hulu. Ketinggian air bervariasi dengan, yang terparah 70 centimer.
Selain merendam ratusan rumah warga, banjir juga merendam sejumlah jalan yanga berada di Kabupaten Wajo, bahkan Jalan Trans nasional Wajo-Bone Kilometer 17, tepatnya di Desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo terputus akibat banjir.
Tidak hanya jalan trans nasional, beberapa ruas jalan desa dan jalan kabupaten di sejumlah titik tergenang air setinggi 20- 30 cm.
Selain itu banjir juga merusak sejumlah fasilitas umum (fasum) di sejumlah wilayah, seperti jembatan yang berada di Kampung Nyelle, Kecamatan Pammana dan tanggul Sungai Walannae di Ujungpero jebol 10 meter.
Baca Juga: Banjir Rendam 8 Desa di Konawe Utara, Akses Jalan Terputus