Menurutnya, masyarakat diminta jangan lagi menaruh curiga terhadap aparat militer bahwasanya mereka bekerja tidak berlandaskan hak asasi manusia.
"Intinya melindungi hak asasi, jangan ada lagi kecurigaan bahwa militer itu anti hak asasi. Semua tentara di sini dibekali buku saku perlindungan hak asasi ya," tuturnya.
Dalam kunjungan ke Korps Marinir, dia juga berkesempatan mengunjungi Mako Detasemen Jala Mangkara (Denjaka). Mahfud pun disuguhkan berbagai macam atraksi keterampilan daripada pasukan elit tersebut hingga dijelaskan satu per satu spesifikasi peralatan tempur yang dimiliki Denjaka.
Atas hal itu, Mahfud mengaku bangga melihat kemampuan para pasukan. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar di bidang pertahanan.
"Saya menjadi berbesar hati bahwa kita punya potensi yang bisa diasah di bidang pertahanan. Terutama kemampuan teknik di pertahanan dan kemudian juga peralatan cukup memadai," pungkasnya.
(Awaludin)