DOHA – Pertemuan Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon mengatakan bahwa ledakan besar di Pelabuhan Beirut pada Selasa malam (4/8/2020) kemungkinan disebabkan oleh pekerjaan pemeliharaan di lokasi tersebut. Media lokal LBCI melaporkan bahwa pintu hanggar pelabuhan, tempat bahan kimia amonium nitrat yang mudah meledak tidak tertutup dengan rapat.
"(Sekira) 2.750 ton, jumlah amonium yang meledak di pelabuhan Beirut, adalah bahan yang disita pada 2014 dari kapal kargo kering Rhosus, terdaftar di Moldova, ketika sedang menuju ke Afrika dan mengalami kerusakan selama navigasi," kata Dewan Pertahanan pada pertemuan darurat setelah ledakan, sebagaimana dikutip LBCI.
BACA JUGA: PM Lebanon Sebut Ledakan di Beirut Dipicu 2.750 Ton Ammonium Nitrat
Dalam pertemuan itu, perwakilan dari dinas keamanan Lebanon mengatakan bahwa ledakan terjadi ketika sebuah pintu dilas. Disebutkan bahwa beberapa waktu lalu ditemukan bahwa pintu hanggar tidak dikunci dengan benar, dan ada celah di dinding, yang memudahkan keluar masuk hanggar.
"Sebuah percikan api menyebabkan pembakaran bahan peledak di hanggar yang kemudian menyebabkan ledakan 2.750 ton amonium nitrat, yang setara dengan 1.800 ton TNT", kata pejabat Lebanon sebagaimana dilansir Sputnik, Rabu (5/8/2020).