ABU DHABI – Penerbangan resmi pertama dari Israel ke Uni Emirat Arab (UEA) telah mendarat di Abu Dhabi beberapa hari setelah pemerintah negara Teluk itu membatalkan undang-undang yang melarang hubungan dengan Israel.
Penerbangan bersejarah itu merupakan langkah besar bagi kedua negara yang baru saja menormalisasi hubungannya setelah pengumuman kesepakatan damai bulan lalu.
Pesawat El Al melakukan perjalanan tiga jam, membawa delegasi pejabat Israel dan Amerika Serikat (AS) ke Abu Dhabi. Penerbangan itu diizinkan melintasi wilayah udara Arab Saudi, biasanya diblokir untuk lalu lintas udara Israel.
BACA JUGA: UEA dan Israel Sepakati Perjanjian Damai, Normalisasi Hubungan
UEA menjadi satu-satunya negara Arab, dan yang ketiga di Timur Tengah, yang mengakui Israel sejak Negara Zionis itu didirikan pada 1948.
Flight 971 from Israel to the #UAE has just landed at @AUH in #AbuDhabi 🇮🇱✈️🇦🇪 pic.twitter.com/q1GutmutC1— Israel ישראל (@Israel) August 31, 2020
Pada Sabtu (29/8/2020), UEA mencabut undang-undang yang memboikot Israel yang telah diberlakukan sejak 1972, dan awal bulan ini kedua negara membuka layanan telepon langsung untuk pertama kalinya.
BACA JUGA: Sepakat Damai dengan UEA, Israel Tak Hentikan Rencana Aneksasi Tepi Barat
Kesepakatan untuk menormalisasi hubungan, yang ditengahi oleh AS, diumumkan dalam pengumuman yang mengejutkan pada 13 Agustus.
Penerbangan LY971, diberi nomor untuk mewakili kode panggilan internasional UEA, membawa delegasi termasuk Penasihat Senior Gedung Putih Jared Kushner dan Penasihat Keamanan Nasional Israel Meir Ben-Shabbat.