Jakarta merupakan kediaman bagi lebih dari 10 juta warganya, dan telah lama menjadi pusat literatur, budaya, dan kesenian. Ibu kota Indonesia ini juga memiliki 5.604 perpustakaan, 1.240 penerbit, dan 30% dari seluruh toko buku modern Indonesia ada di kota ini. Setiap tahun, industri penerbitan Indonesia yang ditopang oleh lebih dari 5.000 penerbit menghasilkan 120.000 judul, menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen buku terbesar di Asia Tenggara.
Untuk itu, Gubernur berharap agar Kongres Penerbitan Internasional ke-33 berjalan sukses dan turut berdampak bagi tanah air. “Jakarta sudah terbukti sebagai tempat perhelatan kegiatan-kegiatan internasional. Semuanya berjalan sukses dan gemilang. Kami yakin bahwa Kongres Penerbitan Internasional ke-33 ini juga akan sukses dan membawa perubahan signifikan untuk industri penerbitan di tanah air,” lanjut Gubernur Anies.
Sementara Wakil Presiden Asosiasi Penerbit Internasional, Bodour Al Qasimi menyatakan antusiasmenya dalam menyambut Jakarta sebagai tuan rumah Kongres Penerbitan Internasional ke-33. “Kami sangat senang (Kongres) 2022 ini dapat dilaksanakan di Jakarta. Pasar penerbitan Indonesia berkembang dengan pesat, signifikan, dan memiliki kesempatan besar untuk menjadi kekuatan penerbitan di Asia masa depan. Visi Indonesia untuk Kongres Penerbitan Internasional 2022 sangat menarik dan kami sangat menantikan hal tersebut untuk diwujudkan,” terang Bodour Al Qasimi.
Ketua Harian Komite Jakarta Kota Buku, Laura Prinsloo turut menyatakan harapannya agar Kongres ini nanti dapat menciptakan ide-ide dan gagasan baru untuk masa depan, mengingat Indonesia bersama industri penerbitan global lainnya, sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 ini.
“Kami telah melihat dan mendengar banyak sekali inisiatif dari para penerbit di seluruh dunia yang tengah berjuang melawan situasi ini. Kami berharap kongres yang akan diadakan ini akan meningkatkan semangat industri ini dan akan menjadi platform untuk mendiskusikan hal ini, yang semoga akan menguntungkan para penerbit dan menciptakan inovasi-inovasi menarik untuk masa depan,” harap Laura Prinsloo.
Sebagai bentuk keseriusan Pemprov DKI Jakarta sendiri telah membentuk kepanitiaan untuk proyek Jakarta sebagai Kota Buku dari 2020-2022. Panitia ini terdiri dari Yayasan 17000 Pulau Imaji, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Dewan Perpustakaan Jakarta, Forum Komunitas Perpustakaan Indonesia dan berbagai pemangku kepentingan di industri kreatif.