YOGYAKARTA - Almarhum Ki Seno Nugroho yang meninggal di PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, pada Selasa 3 November 2020, pada pukul 22.15 WIB, dan dimakamkan di pemakaman umum Semaki Gede. Umbulharjo, Yogyakarta, Rabu (4/11/2020) siang. Seno dimakamkan satu liang dengan ayahnya Suparman.
Kepergian Seno Nugroho membawa kenangan tersendiri bagi teman, tetangga dan kerabatnya. Hal ini seperti yang diungkapkan kerabat Seno Nugroho, Sardjito.
Baca juga:
Ki Seno Nugroho Dimakamkan Bersama Wayang Gatotkaca
Wasiat Ki Seno Nugroho: Minta Diiringi Gending Jawa saat Pemakaman
Sebelum Meninggal, Dalang Ki Seno Alami Nyeri Dada saat Bersepeda
Sardjito mengatakan, Seno merupakan pribadi yang hambel dan dalam kehidupannya tidak menjaga jarak dengan masyarakat. Bahkan jika ada waktu luang selalu membaur dengan warga, baik di kegiatan masyarakat dan lainnya, seperti bersepeda dan mancing.
"Seno itu kalau di masyarakat sosok yang disegani, dan bisa melayani masyarakat dengan sepuas-puasnya," kata Sardjito di sela-sela pemakaman Ki Seno Nugroho di pemakaman umum Samkin Gede, Umbulharjo, Yogyakarta, Rabu (4/11/2020).
Seno sendiri berada di keluarga besar dalang. Seno mulai aktif belajar mendalang, setelah ayahnya Suparman meninggal. Sehingga darah seninya sudah melekat pada dirinya. Seno lahir di Kampung Sukun, Mangkusuman, Pakualaman, Yogyakarta.
"Insyaallah nanti ada keturunan dari Ki Seno yang dapat meneruskan menjadi dalang," doanya.
(wal)