BEIJING - Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam mengatakan, siapa pun yang memenangi pemilihan presiden AS harus mengakhiri campur tangan AS, dalam urusan internal kotanya dan China secara keseluruhan.
Ia menuduh pemerintahan Trump berulang kali ikut campur selama setahun terakhir, termasuk dengan menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap para pejabat termasuk dirinya sendiri, dan menangguhkan perlakuan khusus perdagangan yang sebelumnya diberikan kepada Hong Kong.
“Ini sama sekali tidak masuk akal. Saya berharap Amerika akan kembali normal dan menerima kenyataan bahwa hubungan itu harus dibangun berdasarkan sikap saling menghormati dan kerja sama," kata Carrie Lam pada konferensi pers yang mengakhiri kunjungan empat hari ke Beijing.
AS mengambil tindakan yang tidak disukai China sebelumnya tahun ini menyusul pemberlakuan undang-undang keamanan nasional China di Hong Kong, yang dirancang untuk meredam protes prodemokrasi yang mengguncang kota itu selama berbulan-bulan tahun lalu.
Pemerintahan Trump mendukung para aktivis demokrasi yang mengatakan bahwa undang-undang tersebut mengakhiri kerangka kerja “satu negara, dua sistem'', di mana Hong Kong menjadi bagian dari China tetapi diberi hak otonomi khusus untuk urusan internal kota itu.
Lam mengatakan, undang-undang keamanan nasional telah menjadi pencegah efektif munculnya aksi-aksi yang tidak diinginkan, menyusul terjadinya sejumlah bentrokan sengit antara demonstran dan polisi selama protes tahun lalu.