Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Remaja Tewas Membeku Setelah Salah Belok di Jalanan Maut Siberia

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 15 Desember 2020 |05:01 WIB
Remaja Tewas Membeku Setelah Salah Belok di Jalanan Maut Siberia
Foto: Sakha Press.
A
A
A

MOSKOW - Seorang remaja tewas membeku dalam suhu -50C setelah sistem navigasi satelitnya salah menginstruksikannya untuk berbelok di “Road of Bones” atau “Jalan Tulang”, jalur maut yang terkenal kejam di Rusia. Menurut laporan, Google Maps mengirim remaja itu ke sebuah jalur yang tidak digunakan di wilayah terdingin di dunia. 

Sergey Ustinov dan temannya Vladislav Istomin, keduanya berusia 18 tahun, terdampar saat radiator mereka rusak akibat paku kayu di jalan yang tertutup salju. Mereka tidak mengambil tindakan pencegahan untuk kondisi ekstrem, dan dengan cepat menderita radang dingin.

BACA JUGA: Makam Prajurit Zaman Besi Berusia 2.500 Tahun Ditemukan di Siberia

Sergey ditemukan membeku di dalam Toyota Chaser miliknya, sementara temannya secara ajaib masih hidup tetapi menderita hipotermia akut. Petugas medis sekarang mencoba menyelamatkan Vladislav, dengan lengan dan kakinya sangat beku.

“Kondisinya sangat memprihatinkan, kami memperjuangkan hidupnya,” kata seorang dokter sebagaimana dilansir Siberian Times,

Kedua remaja itu sedang berkendara dari kota terdingin di dunia, Yakutsk ke pelabuhan Magadan, di jalan raya era Stalin yang dikenal sebagai Road of Bones. Jalan itu dibangun oleh para tahanan politik dan menewaskan 250 ribu orang selama prosesnya.

BACA JUGA: 5 Jalanan Ini Dijamin Bikin Adrenalin Anda Memuncak, Berani Melintas?

Rute di Yandex Maps, layanan Rusia, menunjukkan jarak 1.900 km di jalan raya federal Kolyma melalui Ust-Nera.

Namun mereka mengikuti Google Maps, yang menawarkan rute yang lebih pendek melalui Tomtor sejauh 1.733 km melintasi medan yang tertutup salju. Mengutip penyelidikan polisi, jalan tersebut telah ditinggalkan pada 1970-an.

Setelah terjebak di jalan yang ditinggalkan, mereka menyalakan api kecil dan membakar ban agar tetap hangat. Mereka tampaknya tidak dapat menggunakan ponsel mereka untuk menghubungi layanan darurat.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement