BEIJNG – Beijing telah mengirim kapal induknya ke Selat Taiwan, sehari setelah kapal perusak Amerika Serikat (AS) berlayar ke sana dan memicu kemarahan China. Perjalanan kapal induk Shandong di Selat Taiwan itu diumumkan Angkatan Laut China pada Senin (21/12/2020).
Juru Bicara Angkatan Laut China, Liu Wensheng mengatakan Shandong berlayar dengan lancar melalui Selat Taiwan.
BACA JUGA: 18 Pesawat China Satroni Langit Taiwan di Tengah Kunjungan Wamenlu AS
Liu mengatakan kapal induk tersebut melakukan pelatihan manuver lintas regional sebagai bagian dari kegiatan normal angkatan laut China. Dia menambahkan bahwa latihan lebih lanjut akan diatur di masa depan sesuai dengan "kebutuhan pelatihan" Beijing.
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan enam kapal perang dan delapan pesawat dikirim untuk melacak pergerakan Shandong. Para pejabat menekankan bahwa militer Taiwan mampu melindungi negara pulau itu, demikian diwartakan RT.
Pelayaran itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Beijing dan Taipei dan hanya sehari setelah Washington, sekutu militer Taiwan, mengirim kapal perusak Angkatan Laut AS USS Mustin melalui selat tersebut.
Angkatan Laut AS mengatakan transit tersebut telah menunjukkan komitmen terhadap "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," dan kapal-kapal Amerika akan terus berlayar "di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional".
BACA JUGA: Libatkan Drone dan Roket, China Simulasikan Invasi Taiwan dalam Latihan Militer
Sementara Juru Bicara Militer China Zhang Chunhui menggambarkan perjalanan USS Mustin sebagai "strategi egois" untuk "menggunakan Taiwan sebagai bidak catur". Zhang berargumen bahwa dengan mengarungi kapal perangnya melalui Selat Taiwan, AS "meningkatkan dan mendramatisir" ketegangan dan "menggoda pasukan kemerdekaan Taiwan”.