Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Beroperasi 65 Tahun, Pesawat Mata-Mata Ini Terlalu Berharga Dipensiunkan

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 26 Desember 2020 |01:08 WIB
Beroperasi 65 Tahun, Pesawat Mata-Mata Ini Terlalu Berharga Dipensiunkan
Lockheed Martin
A
A
A

Amerika tak tahu-menahu karena ada kegagalan intelijen. Uni Soviet adalah negara tertutup yang sulit ditembus oleh Badan Intelijen Pusat (CIA). Kurangnya mata-mata di tempat yang tepat berarti presiden membutuhkan pesawat mata-mata yang bisa terbang di ketinggian dan memberi tahu apa yang sedang direncanakan Uni Soviet. Dan ia membutuhkannya dengan cepat.

Di Lockheed, tim mekanik jenius yang dipimpin Kelly Johnson membuatnya untuk sang presiden.

Tim rahasia yang kemudian diberi nama "Skunk Works" ini lahir setelah Johnson dan para insinyurnya merancang dan membangun badan pesawat jet pertama milik AU AS hanya dalam 143 hari pada 1943. Pada 1954, tim yang sama mulai mengerjakan U-2.

Pesawat mata-mata ini harus bisa terbang di atas ketinggian 70.000 kaki, memiliki jangkauan 3.000 mil (4.800km) dan membawa peralatan seberat 212kg.

Delapan bulan kemudian, U-2 lepas landas untuk pertama kalinya, pada 1 Agustus 1955 di lokasi terpencil di Nevada yang sekarang dikenal sebagai Area 51.

Jelas sudah, Johnson dan timnya telah membuat sesuatu yang istimewa.

"U-2 menandai dimulainya pergeseran menuju intelijen teknikal yang mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan intelijen di lapangan, bukan dengan cara seperti dalam novel-novel spionase, tapi melalui teknologi yang canggih," kata Peter J Westwick, direktur Proyek Sejarah Dirgantara di Institut Huntington-USC di California dan Barat.

Westwick yang juga penulis buku "Stealth: The Secret Contest to Invent Invisible Aircraft" berkata, "U-2 adalah lompatan besar pertama dalam intelijen teknis."

Kisah tentang U-2 bisa jadi sangat berbeda. Pada 1966, masa depannya tampak suram; hanya 15 dari 55 pesawat U-2 yang masih beroperasi.

Keputusan lalu dibuat untuk memulai kembali produksi pada 1980-an, sebuah langkah yang rumit dilaksanakan karena kebanyakan insinyur aslinya telah pensiun.

Pesawat-pesawat yang dihasilkan dalam proyek ini memang tampak serupa dengan pesawat U-2 versi orisinal, tapi ukurannya nyaris 40% lebih besar dan dilengkapi desain modular untuk membawa peralatan lebih banyak dan lebih besar, sehingga lebih mudah diganti-ganti sesuai misi berbeda.

U-2 yang masih beroperasi hari ini bisa membawa nyaris tiga kali lipat beban lebih banyak, terbang dua kali lebih jauh, dan tiga kali lebih lama dari versi awalnya.

Pada 1990-an, U-2 diperbarui lagi; proses ini masih berlanjut hingga hari ini.

Sejauh ini, U-2 setidaknya sudah lima kali terancam diganti. Yang pertama, pada 1970-an, oleh generasi pertama pesawat nirawak atau unmanned aerial vehicles (UAV).

Northrup Grumman RQ-4 Global Hawk yang mirip paus, pesawat pengintai yang dikendalikan dari jarak jauh, adalah salah satu yang terbaru.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement