Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Beroperasi 65 Tahun, Pesawat Mata-Mata Ini Terlalu Berharga Dipensiunkan

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 26 Desember 2020 |01:08 WIB
Beroperasi 65 Tahun, Pesawat Mata-Mata Ini Terlalu Berharga Dipensiunkan
Lockheed Martin
A
A
A

Peran ini akan menjadi lebih penting sekarang, karena AU AS berambisi agar semua komputernya, terlepas dari perusahaan mana yang membuatnya, untuk dapat berbicara satu sama lain.

Sensor kamera baru akan ditambahkan dan dilepaskan dari pesawat lebih cepat dan lebih murah daripada sebelumnya.

Meski begitu, U-2 memiliki satu masalah: ia tidak terlalu siluman.

Artinya, pesawat U-2 tidak bisa terbang di atas wilayah udara negara lain tanpa sepengetahuan mereka. Baru-baru ini, militer China mendapati U-2 terbang di atas kamp militer mereka di Laut China Selatan.

Saat ini, rupanya, kontraktor pertahanan AS Northrup Grumman telah membangun armada kecil drone rahasia untuk tujuan ini. Beberapa orang yakin drone-drone ini nantinya akan menggantikan U-2.

Drone-drone yang belum diumumkan secara resmi ini sekarang disebut dengan kode RQ-180.

Mereka akan mampu mengintai di ketinggian dan tahan lama, juga kemungkinan memiliki perangkat siluman — tidak ada yang tahu pasti karena sejauh ini hanya ada foto-foto perangkat ini yang beredar dan belum dikonfirmasi.

Jika benar, fitur ini menakjubkan untuk era digital.

Perangkat siluman adalah bagian fiksi dari teknologi siluman yang bisa membuat pesawat atau pesawat luar angkasa tak kelihatan.

Drone-drone yang diklasifikasikan sebagai top secret terkenal karena warna terang tak biasa yang membuat mereka susah dilihat.

RQ-180 mendapat julukan "Great White Bat" atau "Shikaka", diambil dari nama kelelawar putih fiksi dalam film Ace Ventura 2.

"Apa pun yang saya katakan harus dianggap sementara," ujar Pocock. "Drone ini harus sangat siluman bila akan memasuki wilayah terlarang dan melakukan apa yang dilakukan U-2 di atas wilayah yang bersahabat.

"Tapi saya kira dia tidak akan menggantikan U-2 karena ternyata harganya sangat mahal dan mereka tidak membuat banyak [hanya tujuh] dan mungkin tidak akan ada banyak kesempatan di mana mereka bisa mendapat izin terbang."

Satelit mikro menjadi ancaman yang lebih besar bagi masa depan U-2. Satelit-satelit ini memiliki bobot 10-100kg, cukup kecil untuk diluncurkan dari pesawat luar angkasa, sama seperti Boeing X-37.

"Satelit-satelit mikro ini bisa diluncurkan dari satu peluncur roket dalam jumlah besar, sehingga mereka mampu memberi jawaban atas kerentanan satelit mata-mata di orbit rendah Bumi," ujar Pocock,

"Jika Anda memiliki 10 atau lebih satelit yang mengelilingi Bumi seperti rantai, maka Anda bisa mendatangi kembali tempat yang sama di Bumi dalam hitungan jam, bukan hari."

Namun Helley masih yakin U-2 akan bisa menyingkirkan ancaman dari rival-rivalnya di masa depan, seperti yang ia lakukan pada para pesaingnya di masa lalu.

"Apa lagi yang bisa beroperasi di lingkungan yang dikuasai U-2?" ujarnya. "Kita melihat U-2 layaknya Bintang Utara dalam konstelasi pengumpulan dan penyebaran informasi secara langsung dalam skala yang sangat besar."

"Ini adalah lingkungan yang sangat, sangat susah untuk beroperasi," imbuh Birdsall.

"Mencoba mengembangkan sesuatu untuk menggantikan U-2 atau bahkan melengkapinya di ketinggian itu tidak akan cepat, tidak mudah, dan pasti sangat mahal. Ketika sekarang kita sudah memiliki kemampuan ini, mengapa melakukannya?"

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement