HSINCHU - Pasukan Taiwan menggelar pada Selasa (19/1/2021) latihan perang, melibatkan tank, mortir, dan senjata kecil, yang bertujuan menangkal serangan dari China. Latihan perang ini digelar di tengah ancaman China untuk merebut kembali pulau yang dianggap sebagai wilayahnya sendiri itu.
"Tidak peduli apa yang terjadi di sekitar Selat Taiwan, tekad kami untuk menjaga tanah air kami tidak akan pernah berubah," kata Direktur Departemen Peperangan Politik Mayjen Chen Chong-ji, tentang latihan di Pangkalan Tentara Hukou di selatan ibu kota Taipei tersebut.
BACA JUGA: Libatkan Drone dan Roket, China Simulasikan Invasi Taiwan dalam Latihan Militer
Chen mengatakan latihan itu dimaksudkan sebagai pertunjukan tekad Taiwan untuk menjaga perdamaian antara kedua belah pihak melalui unjuk kekuatan, demikian diwartakan Associated Press.
Latihan itu juga dimaksudkan untuk meyakinkan publik bahwa militer menjaga kewaspadaannya menjelang festival Tahun Baru Imlek bulan depan, ketika banyak pasukan sedang cuti.
Pangkalan Hukou terletak di daerah Hsinchu, pusat industri teknologi tinggi Taiwan yang telah berkembang meskipun ada ancaman invasi terus-menerus oleh China, yang menganggap pulau berpemerintahan demokratis itu sebagai bagian dari wilayahnya sendiri yang perlu ditaklukkan, dengan kekerasan jika diperlukan.
BACA JUGA: Taiwan "Kandangkan" Armada Jet Tempur Buatan AS Setelah 2 Kecelakaan
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah berusaha untuk meningkatkan pertahanan pulau itu dengan pembelian miliaran dolar senjata dari sekutu utama Amerika Serikat (AS), termasuk jet tempur F-16, drone bersenjata, sistem rudal, dan misil Harpoon, yang mampu menghantam kapal dan target di darat.
Dia juga telah meningkatkan dukungan untuk industri senjata asli Taiwan, termasuk meluncurkan program untuk membuat kapal selam baru yang dapat melawan kemampuan angkatan laut China yang terus berkembang.