NEW YORK - Joe Biden dari Partai Demokrat akan dilantik sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat. Tinggal menghitung jam, dirinya akan menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat.
Biden, 78, akan menjadi presiden AS tertua dalam sejarah pada upacara skala kecil di Washington yang sebagian besar telah dilucuti dari kemegahan dan keadaannya yang biasa, baik karena virus Corona maupun masalah keamanan setelah serangan 6 Januari di Washington. US Capitol oleh pendukung keluar Presiden Donald Trump.
Baca juga; Dilantik Jadi Presiden AS, Joe Biden Segera Cairkan Paket Stimulus USD1,9 Triliun
Dengan hanya sejumlah kecil hadirin, Demokrat akan mengambil sumpah jabatan di hadapan Hakim Agung AS John Roberts tepat setelah tengah hari, meletakkan tangannya di atas Alkitab pusaka yang telah ada di keluarga Biden selama lebih dari satu abad .
Pasangannya, Kamala Harris, putri imigran dari Jamaika dan India, akan menjadi orang kulit hitam pertama, wanita pertama dan orang Amerika keturunan Asia pertama yang menjabat sebagai wakil presiden setelah dia dilantik oleh Hakim Agung AS Sonia Sotomayor, pengadilan pertama. Anggota Latin.
Baca juga: Jelang Pelantikan, Presiden Iran Minta Joe Biden Kembali ke Perjanjian Nuklir
Upacara akan digelar di depan Gedung Kongres AS yang dijaga ketat, tempat kerumunan pendukung Trump menyerbu gedung dua minggu lalu, yang marah dengan klaim salahnya bahwa pemilu November dicuri dengan jutaan suara curang. Kekerasan tersebut mendorong Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dikendalikan Demokrat untuk mendakwa Trump minggu lalu untuk kedua kalinya yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Melansir Reuters, Jakarta, Rabu (20/1/2021), ribuan pasukan Garda Nasional dipanggil ke kota setelah pengepungan, yang menewaskan lima orang dan memaksa anggota parlemen bersembunyi. Alih-alih kerumunan pendukung, National Mall akan ditutupi oleh hampir 200.000 bendera dan 56 pilar cahaya yang dimaksudkan untuk mewakili orang-orang dari negara bagian dan teritori AS.