TAIWAN melaporkan adanya latihan militer pesawat tempur China dalam dua hari berturut-turut, aksi unjuk kekuatan yang digelar bertepatan pada awal masa jabatan Presiden AS, Joe Biden.
Operasi udara yang berlangsung hari Minggu, melibatkan 15 pesawat terbang, sama seperti pelatihan sebelumnya.
China menempatkan Taiwan sebagai bagian dari provinsi yang memisahkan diri, tapi otoritas Taiwan menganggap dirinya sebagai negara berdaulat.
Para pengamat mengatakan China sedang mengetes tingkat dukungan Biden kepada Taiwan. Baca Juga: 11 dari 22 Penambang yang Terperangkap 600 Meter di Bawah Tanah Berhasil Diselamatkan
Departemen Luar Negeri AS di bawah pemerintahan Biden, untuk pertama kalinya menegaskan kembali "komitmen yang sangat kuat" untuk membantu Taiwan dalam hal pertahanan. Sejauh ini, belum ada komentar resmi dari pemerintah China.
China telah melakukan penerbangan reguler di atas perairan antara bagian Selatan Taiwan dan Kepulauan Pratas —yang dikuasai Taiwan — di Laut China Selatan dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut otoritas Taiwan, operasi udara ini biasanya dilakukan satu hingga tiga pesawat pengintai, atau pesawat tempur anti-kapal selam.
Baca Juga: 12 Pesawat Tempur China Masuki Zona Pertahanan Taiwan
Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan, enam pesawat pengebom China yang mampu membawa senjata nuklir, empat jet tempur, dan satu pesawat anti-kapal selam telah memasuki zona identifikasi pertahanan udara di bagian barat-daya, pada hari Sabtu.
Pada hari Minggunya, operasi udara dilanjutkan dengan melibatkan 12 jet tempur, dua pesawat anti-kapal selam dan pesawat pengintai, kata sang menteri.