(Baca juga: Ledakan Bom dan Baku Tembak Guncang Hotel di Mogadishu, Setidaknya 3 Tewas)
Payne mengatakan bahwa dia sangat prihatin dengan laporan kudeta militer di negara Asia Tenggara tersebut.
"Pemerintah Australia sangat prihatin atas laporan bahwa militer Myanmar sekali lagi berusaha untuk menguasai Myanmar dan telah menahan Penasihat Negara Daw Aung San Suu Kyi dan Presiden U Win Myint," bunyi pernyataan Payne, seperti dikutip news.com.au.
“Australia adalah pendukung lama Myanmar dan transisi demokrasinya. Kami menyerukan kepada militer untuk menghormati supremasi hukum, untuk menyelesaikan perselisihan melalui mekanisme yang sah dan untuk segera membebaskan semua pemimpin sipil dan orang lain yang telah ditahan secara tidak sah," lanjut Payne.
(Susi Susanti)